Healthy

Trending di TikTok: Konsumsi Magnesium dan Vitamin D untuk Meredakan Anxiety, Apa Benar?

×

Trending di TikTok: Konsumsi Magnesium dan Vitamin D untuk Meredakan Anxiety, Apa Benar?

Share this article
Anxiety
Ilustrasi orang dengan Anxiety (Unsplash)

Ayo24 – Dalam beberapa waktu terakhir, para pengguna TikTok banyak yang membagikan cerita mengenai penggunaan suplemen vitamin D dan magnesium yang membantu meredakan gejala Anxiety atau kecemasan mereka.

Namun, apakah klaim ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan terbukti dalam dunia medis? Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang peran vitamin D dan magnesium dalam penanganan Anxiety.

Sebelum kita membahas manfaat vitamin D dan magnesium, kita perlu memahami bahwa kecemasan adalah masalah mental yang sering kali muncul di diri manusia dan bersifat kompleks.

Biasanya, kondisi ini muncul sebagai akibat dari berbagai faktor. Oleh karena itu, penanganan yang efektif biasanya melibatkan berbagai pendekatan, termasuk nutrisi yang baik.

Peran Vitamin D

Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang memiliki peran penting dalam tubuh. Selain membantu penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulang, vitamin D juga berperan sebagai neuro-steroid di otak.

Baca Juga :  10 Manfaat Melon, Mengontrol Diabetes Sampai Agen Anti Kanker

Ini berarti vitamin D memiliki peran dalam melindungi terhadap depresi dan gangguan kecemasan. Ada hubungan yang mapan antara defisiensi vitamin D dan gejala depresi serta kecemasan.

Sebab, kadar vitamin D yang kurang atau berlebih memiliki peran penting dalam mengatur respons terhadap stres.

Magnesium dan Fungsinya

Magnesium adalah mineral yang mengatur lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk sintesis protein serta fungsi otot dan saraf.

Mineral ini juga mengatur banyak neurotransmitter kunci yang terlibat dalam regulasi mood. Kekurangan magnesium terkait dengan gejala kecemasan, ADHD, kelelahan, dan penurunan libido.

Suplementasi magnesium juga telah terbukti dapat meningkatkan kadar neurotransmitter penting, seperti dopamine, yang berhubungan dengan kebahagiaan.

Penambahan magnesium dalam diet juga terbukti meningkatkan kualitas tidur, hidrasi, pertumbuhan otot, dan pemulihan tubuh.

Baca Juga :  Rubah 5 Gaya Hidup Ini Untuk Cegah Demensia Sebelum Terlambat

Meskipun klaim pengguna TikTok tentang manfaat vitamin D dan magnesium cukup meyakinkan, penting untuk diingat bahwa penanganan Anxiety tidak selalu dapat diatasi dengan satu jenis suplemen.

Anxiety adalah kondisi multifaktorial yang memerlukan pendekatan dari banyak hal.

Terapi, pengobatan, dukungan sosial, dan faktor-faktor lain seperti olahraga, hidrasi, nutrisi, dan teknik pengurangan stres seringkali menjadi kunci kesuksesan.

Suplementasi yang Tepat

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan suplemen vitamin D dan magnesium, penting untuk mendapatkan panduan dari seorang dokter.

Dosis yang diperlukan dapat bervariasi tergantung pada kadar yang ada dalam tubuh Anda.

Suplementasi ini mungkin sangat bermanfaat dalam mengurangi gejala depresi dan kecemasan jika digunakan dengan tepat dan diawasi oleh profesional medis.

Menurut GoodRx Health, tes medis dapat membantu menentukan dosis yang sesuai untuk Anda.

Baca Juga :  10 Pilihan Makanan untuk Menjaga Gula Darah Tetap Stabil

Defisiensi vitamin D dan magnesium umum terjadi, sehingga suplementasi mungkin diperlukan. Namun, perlu diingat bahwa suplemen ini bukanlah “senjata ajaib” untuk kondisi kesehatan mental.

Lebih penting lagi, sebaiknya kita tetap berusaha untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi.

Makanan berwarna-warni dan kaya serat adalah kunci untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Hubungan antara saluran pencernaan dan otak dioptimalkan oleh serat, yang memberi makan usus dan mikrobiomnya.

Makanan tumbuhan juga mengandung senyawa antioksidan kuat yang mengurangi peradangan dalam otak, sementara lemak sehat adalah bahan dasar yang kuat dan melawan stres penuaan pada otak.

Secara keseluruhan, makronutrien dan mikronutrien dalam makanan kita bekerja bersama untuk mendukung kesehatan mental kita.

Dengan pendekatan yang terintegrasi, kita dapat memaksimalkan kesehatan mental kita.