Ekonomi

Samsung Kesulitan Melawan SK Hynix dan Micron dalam Industri Memori

×

Samsung Kesulitan Melawan SK Hynix dan Micron dalam Industri Memori

Share this article
Samsung
Samsung Kesulitan Melawan SK Hynix dan Micron dalam Industri Memori (iStock)

Ayo24 – Dalam industri elektronik, Samsung Electronics telah lama dianggap sebagai pemimpin tak tertandingi dalam bisnis memori semikonduktor.

Namun, belakangan ini, ada perkembangan menarik yang mengguncang dinamika persaingan di industri ini.

Menurut beberapa ahli dalam industri ini, perusahaan teknologi Korea Selatan ini, yang dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis memori semikonduktor, kini menghadapi tantangan serius dari pesaingnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak awal dekade ini, telah terjadi perubahan signifikan dalam lanskap industri memori semikonduktor.

Samsung, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai pemain yang tak tertandingi, harus menghadapi kenyataan bahwa kesenjangan teknologi yang signifikan antara mereka dan pesaing utamanya, seperti SK Hynix dan Micron, tampaknya semakin mengecil.

Baca Juga :  Jaringan Bisnis Apotek US, Rite Aid Ajukan Kebangkrutan

Kekalahan Samsung di Industri Memori

Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung telah kehilangan beberapa gelar “Pertama di Dunia” dalam teknologi memori semikonduktor.

Salah satunya adalah dalam segmen D-RAM dengan ukuran 10 nanometer.

Micron berhasil menjadi yang pertama dalam mengadopsi teknologi ekstrim ultraviolet (EUV) untuk produksi D-RAM generasi ke-4.

Sebelumnya, Samsung selalu memegang gelar “Pertama di Dunia” untuk berbagai jenis D-RAM, mulai dari generasi pertama hingga ketiga.

Namun, sekarang, keunggulan teknologi tersebut tampaknya meluntur.

Bahkan dalam segmen memori tingkat lanjut seperti HBM (High Bandwidth Memory), Samsung menghadapi persaingan ketat.

SK Hynix, pesaing utamanya, telah berhasil menjadi produsen pertama yang menghasilkan HBM3, yang merupakan jenis memori generasi berikutnya yang sangat dicari dalam industri kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga :  Amazon Luncurkan Teknologi Cashier Less, Belanja Tanpa Antri di Kasir

Menurut lembaga riset TrendForce, estimasi pangsa pasar HBM tahun ini memperlihatkan bahwa SK Hynix dan Samsung diproyeksikan memiliki pangsa pasar sekitar 46-49%, dengan demikian menjauh dari situasi dimana Samsung tertinggal tahun sebelumnya.

Samsung tidak hanya kehilangan keunggulan teknologi, tetapi juga harus menghadapi perubahan dalam pangsa pasar.

Meskipun Samsung sempat tertinggal dari SK Hynix dalam bisnis HBM tahun lalu, ini belum berdampak signifikan karena SK Hynix adalah mitra utama NVIDIA yang mendominasi pasar chip kecerdasan buatan.

Kini, Samsung berusaha untuk memasok chip HBM ke NVIDIA, namun menghadapi kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang diajukan oleh NVIDIA.

Baca Juga :  Harga Saham Microsoft Kemungkinan Akan Naik 24%, Ini Kata Analis

Imbas Keuangan Samsung

Kenyataan ini juga mempengaruhi aspek keuangan Samsung. Meskipun pada tahun 2018, Samsung mencatat rekor laba operasional sebesar 58,886,7 miliar KRW, namun sejak itu, perusahaan tersebut belum mampu mencapai pencapaian serupa.

Pada tahun 2021, laba operasional Samsung sedikit melebihi 50 triliun KRW.

Kecenderungan penurunan dalam tingkat keuntungan ini menunjukkan bahwa persaingan yang semakin ketat dalam bisnis memori semikonduktor telah memengaruhi kinerja keuangan Samsung.