Ayo24 – Di era yang penuh tantangan ini, kita tidak bisa mengabaikan dampak dari konsumsi minuman energi pada generasi muda kita.
Pada hari Senin (30/10/2023) waktu setempat, Rumania mengambil langkah berani untuk melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya konsumsi minuman energi dengan mengadopsi sebuah RUU yang melarang penjualan minuman energi kepada mereka.
Dalam upaya untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif konsumsi minuman energi, Rumania telah mengambil langkah yang sangat tepat.
RUU ini bertujuan untuk mencegah penjualan minuman energi kepada anak-anak dan remaja di seluruh negeri. Ini adalah tindakan yang bertanggung jawab dan penting, mengingat dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi berlebihan minuman energi pada tubuh dan kesehatan anak-anak.
RUU ini tidak hanya melarang penjualan minuman energi kepada anak-anak, tetapi juga melarang promosi mereka, bahkan di media online.
Pembatasan ini melibatkan unit-unit kesehatan dan sekolah-sekolah menengah, dengan jarak minimal 1.000 meter dari sekolah sebagai wilayah terlarang untuk penjualan minuman energi.
Langkah ini dirancang untuk memastikan bahwa anak-anak dan remaja tidak memiliki akses mudah ke produk-produk ini.
Seiring dengan pengadopsian RUU ini, kita harus menyadari betapa pentingnya langkah ini dalam mengatasi fenomena konsumsi minuman energi di kalangan anak-anak dan remaja.
Menurut Institut Kesehatan Masyarakat Nasional Rumania (INSP), hampir 30% orang dewasa, 68% remaja, dan bahkan 18% anak-anak di bawah usia 10 tahun mengonsumsi berbagai jenis minuman energi.
Bahkan lebih mengkhawatirkan lagi, banyak produsen telah merilis produk turunan yang mengandung campuran alkohol, kafein, taurin, dan lainnya tanpa mencantumkan efek merusak pada sistem saraf pusat atau otot.
INSP juga menyoroti bahaya konsumsi minuman energi yang dikombinasikan dengan alkohol. Kombinasi ini berpotensi sangat berbahaya karena efek stimulan dari minuman energi dapat mengurangi respon tubuh terhadap alkohol, yang akhirnya dapat mengakibatkan penilaian yang salah terhadap tingkat mabuk.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap RUU ini, agen ekonomi yang melanggar berisiko menghadapi denda yang signifikan, denda tersebut berkisar antara Rp 84 juta hingga Rp 170 juta.
Penegakan hukum ini akan ditangani oleh personel yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan, Otoritas Kesehatan Hewan Nasional dan Keamanan Pangan, serta Otoritas Nasional untuk Perlindungan Konsumen Rumania sesuai dengan kewenangan hukum yang ada.