Ayo24 – Dalam perjuangan sengit menguasai dunia Kecerdasan Buatan (AI) bersama Microsoft dan Google, Amazon mengambil langkah berani.
Beberapa waktu lalu, perusahaan ritel daring raksasa tersebut mengumumkan investasi hingga USD 4 miliar ke perusahaan pengembang AI, Anthropic.
Divisi Amazon Cloud, Amazon Web Services (AWS), nantinya akan memegang saham senilai USD 1,25 miliar.
Selain itu, akan ada opsi pembelian tambahan senilai USD 2,75 miliar.
Sebagai gantinya, Amazon dan pelanggannya akan mendapatkan akses eksklusif ke teknologi yang dikembangkan oleh Anthropic.
Selain itu, startup ini berjanji untuk menjalankan AI-nya terutama di AWS Cloud.
Rencananya, Anthropic juga akan membeli ribuan chip khusus dari Amazon untuk melatih perangkat lunak mereka.
“Claude 2” Mampu Membaca dan Merangkum Buku dalam Sekejap
Tentang seberapa besar kepemilikan Amazon dan valuasi total Anthropic, kedua perusahaan tersebut tidak memberikan informasi rinci.
Namun, para ahli memperkirakan valuasi Anthropic saat ini mencapai USD 4 miliar.
Investor-investor sebelumnya termasuk anak perusahaan Alphabet, Google, dan perusahaan perangkat lunak Jerman, SAP.
Anthropic didirikan pada tahun 2021 oleh mantan karyawan dari perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI, yang sebagian besar kini dimiliki oleh Microsoft.
Startup AI ini mempromosikan versi Chatbot-nya sebagai yang aman. Perangkat lunak ini tidak akan memberikan petunjuk pembuatan senjata atau menggunakan bahasa yang berbau rasial.
AI “Claude 2” juga dikhususkan untuk mengolah perintah yang kompleks, seperti merangkum teks kontrak secara cepat.
Klaimnya adalah bahwa Chatbot ini bisa membaca seluruh buku dalam hitungan detik dan menjawab pertanyaan mengenai buku tersebut.
Perusahaan spesialis konferensi video, Zoom, yang juga memiliki saham di Anthropic, berencana untuk mengintegrasikan AI ini ke dalam program-programnya.
Pertarungan Raksasa Perangkat Lunak dalam Persaingan Kepemimpinan AI
ChatGPT menciptakan kejutan besar di dunia Kecerdasan Buatan pada akhir tahun lalu dan memicu persaingan sengit di antara perusahaan-perusahaan besar dalam dunia perangkat lunak.
Microsoft, misalnya, mengintegrasikan teknologi OpenAI ke dalam mesin pencari Bing-nya untuk menantang dominasi Google dalam pencarian internet.
Selain itu, AI “Copilot” akan mempermudah pekerjaan dalam produk-produk lainnya seperti sistem operasi “Windows” dan perangkat lunak kantor “Office.”
Google juga merilis “Bard” sebagai pesaing, yang didasarkan pada teknologi serupa.
Namun, pada Februari 2023, perangkat ini mengalami kesalahan fatal ketika memberikan jawaban yang salah dalam video promosinya.
Beberapa minggu kemudian, perusahaan anak perusahaan Alphabet mengumumkan “tongkat ajaib” AI untuk berbagai produk, seperti email dan pengolahan teks otomatis.
Rupanya, penerus “Bard” yang disebut “Gemini” sudah menunggu di garis start.
Apple juga dikabarkan sedang mengembangkan pesaing untuk ChatGPT dan Bard. Ini didasarkan pada model bahasa “Ajax” dan secara internal disebut “Apple GPT.”
Meskipun begitu, Apple belum memberikan banyak pengumuman resmi tentang hal ini.
Selain itu, ada berbagai teknologi AI yang dikembangkan oleh jaringan sosial seperti X, penerus Twitter, dan Meta, serta sejumlah perusahaan Asia seperti Alibaba dan Huawei.
Dengan investasi besar Amazon di Anthropic, persaingan dalam dunia Kecerdasan Buatan semakin memanas.
Ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi ini akan menjadi pendorong utama inovasi di masa depan, dan para pemain utama di industri berusaha keras untuk memenangkan perlombaan ini.